Study Banding Desa Wisata Bayat dengan Desa Wisata Nglanggeran
Desa Wisata Nglanggeran? siapa
sih yang nggak tahu Desa Wisata Nglanggeran? itu lo Desa Wisata Nglanggeran, yang
punya segudang penghargaan. Desa Wisata Nglanggeran adalah desa wisata yang sudah
banyak dikenal oleh kalangan wisatawan, tidak hanya menyajikan panorama alam yang indah saja, desa wisata ini
juga memberikan layanan wisata edukasi (study banding).
Desa Wisata Nglanggeran
sudah mendapat label sebagai salah satu desa wisata terbaik di Asia. Karena
prestasi tersebut banyak orang atau kelompok yang ingin belajar mengenai sistem
pengelolaan di desa ini. Salah satunya adalah Desa Wisata Bayat, Desa Wisata
Bayat bergerak dibidang kerajinan. Dalam study banding ini Desa Wisata Bayat
ingin mengetahui bagaimana cara mengelola desa wisata yang baik.
Mas Aris dan Mas Lilik
(pengelola) menjadi pembicara dalam diskusi. Mereka menjelaskan proses
pembentukan desa wisata dari awal hingga sekarang. Point penting dalam dikusi
tersebut adalah kesadaran para pemuda karang taruna akan potensi alam yang
mereka miliki dan pemberdayaan masyarakat adalah hal yang harus diperhatikan untuk
dijadikan sebagai modal pembangunan sebuah desa wisata. Desa Wisata
Nglanggeran ini dikelola oleh para pemuda karang taruna, awalnya yang terlibat hanya
pemuda itu-itu saja. Setelah desa wisata mulai berkembang, akhirnya para pemuda lainnya menyadari bahwa potensi yang
mereka miliki bisa menjadi sumber penghasilan. Semakin desa wisata ini terkenal
semakin banyak pengembangan dilakukan. Tentunya pengembangan yang melibatkan
partisipasi masyarakat. Seperti pengembangan homestay, pengembangan kelompok tani kakao, kelompok tani
kelengkeng, kelompok tani durian, kelompok kuliner dll. Pengembangan itu adalah
sebuah proses, tidak bisa secara langsung.
Diskusi selesai, acara dilanjutkan dengan trekking ke Song Gudel, Camping Ground (lokasi wisata
di kaki Gunung Api Purba) dan beberapa spot foto, ketika terikking ada beberapa
warga dari Desa Wisata Bayat yang melihat tempat duduk untuk pengunjung yang
terbuat dari kayu dan berkata “kita bisa nih bikin fasilitas seperti ini untuk
di desa kita, di desa kita kan masih banyak kayu”.
Kemudian acara selanjutnya mengunjungi ternak kambing etawa. Saat melihat
tenak kambing etawa, bapak Subali (pengurus kelompok ternak kambing) menjelaskan
mengenai cara perawatan kambing etawa hingga pemanfaatan susu kambing etawa
yang dikelola menjadi produk bubuk susu kambing etawa. Di sini warga Desa
Wisata Bayat mendapat kesempatan untuk memerah susu kambing.
Setelah itu mereka
mengunjungi Embung Nglanggeran. Mereka dijelaskan mengenai fungsi utama embung,
yaitu untuk pengairan kebun buah durian dan kelengkeng. Ketika di Griya Cokelat
Nglanggeran mereka dijelaskan mengenai proses produksi cokelat dari biji
menjadi bubuk cokelat, dan ditunjukan cara pembuatan dodol coklat.
Ketika itu, saya bertanya
pada seorang warga dari Desa Wisata Bayat. Kenapa mas kok memilih Desa Wisata
Nglanggeran untuk belajar? Jawabnya, ya kan kita ini baru merintis desa
wisata jadi butuh referensi untuk pembangunan,
kita milih di desa wisata ini, karena Desa Wisata Nglanggeran sudah maju jadi
kita mau belajar disini.
Valeria Vela Herawati
Komentar
Posting Komentar