Study Banding Pengelolaan Desa Wisata Nglanggeran dengan Kades dan BPD Kab. Konawe Utara 2018



        Lagi-lagi Desa Wisata Nglanggeran menerima tamu untuk study banding. Tamu kali adalah Kades dan BPD Kab. Konawe Utara 2018. Seperti biasa study banding ini sharing mengenai stategi pengembangan desa wisata. Kades dan BPD sudah mendirikan desa wisata selama 10 tahun di Kab. Konawe Utara 2018, untuk keberlanjutan mereka membutuhkan referensi.


Dalam sharing muncul beberapa pertanyaan penting mengenai strategi pengembangan, yaitu mengenai bagaimana menjalin hubungan antara desa dengan pemerintah, bagaimana merubah mainset warga yang berfikir mengenai cara mendapatkan uang secara instan, mengenai bagaimana cara pengelolaan keuangan, dan bagaimana peran desa wisata terhadap masyarakat yang tidak berperan dalam pengelolaan desa wisata. Dari beberapa pertanyaan penting tersebut Pak Mursidi dan Mas Aris (pengelola Desa Wisata Nglanggeran) memberikan jawaban bahwa hubungan antara desa terjalin karena adanya sikap saling membantu, dimana pemerintah membantu pengembangan dengan memberikan bantuan dana untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dan memberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, pemerintah juga mendapat feedback dari Desa Wisata Nglanggeran beruoa uang setoran tiket sebesar Rp 2.000 pertiket.

Untuk merubah mainset warga mengenai cara mendapatkan uang secara instan juga tidak mudah, diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk mengubah mainset tersebut. Ada tiga upaya penting yang dilakukan Desa Wisata Nglanggeran mengenai hal tersebut, yaitu dulu mereka mendatang orang dari UGM untuk bercerita kepada masyarakat mengenai perubahan mainset, mereka juga melakukan study banding ke desa wisata lainnya. Dalam study banding ini warga diajarkan kesederhanaan asri dari kehidupan warga desa, study banding ini merupakan upaya untuk menambah wawasan agar warga tidak merasa malu lagi untuk menunjukkan diri mereka yang sesungguhnya ketika tamu datang berkunjung dan menginap di Desa Wisata Nglanggeran, serta yang terakhir melibatkan media, dulu mereka membayar Kedaulatan Rakyat untuk mengulas mengenai desa wisata mereka dan kemudian ulasan tersebut ditunjukkan ke warga agar warga merasa bahwa mereka juga memiliki daya Tarik untuk diliput. Dari hasil sharing ini pihak Kades dan BPD Kab. Konawe Utara 2018 merasa mendapatkan hal baru untuk pengelolaan mereka kedepannya.


Selain sharing mereka juga di ajak untuk melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Nglanggeran, mereka diajak untuk trekking ke pos satu di Gunung Api Purba. Ketika awal trekking masih banyak yang mengikuti, setelah selesai sampai spot foto sarang burung hanya beberapa saya ingin melanjutkan perjalanan ke atas. Akhirnya cuma lima orang dari mereka yang sampai ke pos satu. Kemudian mereka diajak untuk melihat perternakan kambing etawa dan embung ngalnggeran. Di peternakan kambing etawa Pak Subali (pengurus) menjelaskan menganai cara perawatan kambing etawa dan pemanfaatan susu kambing etawa yang dikelola menjadi bubuk kambing etawa. Kemudian dilanjutkan ke embung, saat di embung juga tidak semua naik ke atas karena cuaca saat itu sangat panas. Yang terakhir mereka di ajak ke Griya Cokekat Nglanggeran. Seperti biasnaya Griya Cokekat Nglanggeran menunjukan proses pembuatan dodol cokelat. Mereka pun sangat antusias untuk membuat dodol cokelat ini.



Valeria Vela Herawati


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Tidak Ada Hotel di Desa Wisata Nglanggeran?

Griya Cokelat Nglanggeran